Sebenernya tulisan ini ditulis offline di Pameungpeuk sana, tapi pengen aja mencurahkan segala penderitaan yang telah terjadi disana terutama setelah melaksanan ujian pertama, karena besok inginnya pada langsung pulang setelah ujian terakhir, jadi kita2 pergi mengelilingi Pameungpeuk pada sore hare, nanggung sih jam setengah 3, padahal kalo pergunya ba'da Asyar lebih tenang bisa sholat dulu (Mendadak Sholeh mode on). Eh, jangan salah ya, di Mancagahar ini bener - bener full of risk terjadi Tsunami kapan aja dan celakanya pegunungan begitu jauh, daerah Pameungpeuk ini bener - bener dataran rendah yang luas, gag mau mati konyol dalam kelalaian hehehehe.
Wosh, perjalanan dimulai dan pertama - tama kita pergi ke Cikelet untuk menemui adik dari temen kelompokku, Bunga namanya harum baunya (bau apa coba?). Sebenarnya daerah Pameungpeuk Kota sebenernya gag banyak dampak yang terjadi akibat gempa Tasik ini, namun banyak rumah roboh di daerah urbannya mungkin karena pembangunan rumahnya yang sebagian besar berada di lereng, di pinggir pantai santolo juga terdapat titik - titik dimana banyak bangunan hancur contohnya beberapa bangunan milik LAPAN. Oh iya, kemarin ketika di SDN Pameungpeuk 3 dengan dengan PD-nya ngomong ke anak - anak "Baiklah, anak - anak sebelum masuk kelas coba perhatikan dampak gempa Tasikmalaya di Sekolah kalian ini (seraya nunjuk - nunjuk retakan tembok dibeberapa tempat sekolah)". Tiba - tiba seorang anak bersabda kepada diriku yang tengah kepede-an melaksanakan pembelajaran melalui media lingkungan ini. "Pak, retak - retak di sekolah ini mah bukan karena gempa kok, dari dulu juga udah ada". Sontak, malu banget pas anak - anak lain mengiyakan pendapat anak itu. Wkwkwkwkwk, beginilah nasib seorang pria yang senang melakukan sesuatu tanpa perencanaan dan penelitian awal terlebih dahulu, bikin maluuuu!!!!!!!!!!!!
Kembali ke persiapan main - main keliling Pameungpeuk, dimana ketika melewati daerah yang terkena dampak gempa, kuraba - raba saku celana untuk mencari digicam yang udah aki - aki itu.... Holly...(eits dilarang sumpah serapah :@) wood!!!... ketinggalan!!!!!!!!
Foto: Temporary Shelter dari organisasi ACT untuk para korban bencana Gempa Jawa
Arggggggggggggghhhhhhhh, mau minta balik dulu gag berani, akhirnya dengan muka cemberut kumanfaatkan kamera ponselku...
Yowes, ini dia pic yang saya ambil mengenai daerah Pameungpeuk yang indaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh sekaleeeeeeee, sayang seribu sayang Pantai ini tidak sepesat Pangandaran, karena akses jalan yang terbatas dan fasilitas hotel yang tidak memadai.
Foto: Pantai di depan penginapan
Eh, jika di Cape Canaveral (apa Cavaneral yak :s) Florida Amerika sana ada tempat peluncuran roket, maka di Garut juga ada lhoooo :p
Foto: Gerbang utara dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Cilauteureun - Pameungpeuk - Garut
Foto: Pagar pembatas yang menyekat antara wilayah umum dengan wilayah milik LAPAN yang amat luas.
Foto: Pantai Santolo
Foto: Jembatan penghubung
Foto: uniknya di Pameungpeuk air Laut yang mengalir ke bawah, mengapa bisa demikian? kunjungi sendiri tempatnya :p
Foto: Daerah estuari sungai (entah sungai apa lupa :s) di Pantai Santolo dan Pulaunya
hohohoooo
BalasHapusassalammualaikum....
mudah2an bisa neh yah komen hehee,amiinnn
selamat bwt master ega atas blog barunya d blogspot,mudah2an jd blog yg berguna utk semua orang,amiinnn...
jgn bosen kalo mei selalu komen di sini n mei memang senang memeberi komentar jd jgn dianggap macem2lah hehee... selalu ditunggu utk setiap postingannya yoooo...
S.E.M.A.N.G.K.A. ==> SEMANGAT KAWAN ^_^
wassalammualaikum
wisss ternyata di garsela juga ada bloger mania yang kreatif dan aktif gan!!!
BalasHapus