Sabtu, 31 Oktober 2009

Lulusan PAI Bisa Tes CPNS

Bagi calon pelamar CPNSD lulusan Pendidikan Agama Islam (PAI) yang sebelumnya kecewa oleh keputusan Pemkab Tasik, masih mempunyai peluang mengikuti testing CPNS. Selain bisa mendaftar ke Depag yang saat ini membuka testing CPNS, mereka juga bisa mendaftar ke Pemkot Tasikmalaya dan Pemkab Garut yang rencananya membuka tes untuk lulusan PAI.

Kabag Kepegawaian Setda Kota Tasikmalaya, Drs. H. Asep Gofarullah, M.Pd didampingi Kasubag Umum Bangpeg Bagian Kepegawaian Setda Kota Tasik, Agus Permana, S.Pd, Rabu, (7/10) menuturkan, lulusan PAI yang dibutuhkan, dari D-2 dan S-1.

"Kami mengusulkan ke Menpan formasi PAI ini 10 orang. Tapi ini baru usulan, karena masih diverifikasi oleh Menpan dan bisa saja menyusut atau bahkan masuk ke rumpun lain. Makanya ini baru usulan kami, belum tentu nanti setelah diputuskan Menpan," kata Asep.

Ditanya kapan waktu pelaksanaan, baik Asep maupun Agus hingga saat ini belum mengetahuinya. Meski sudah melaksanakan rapat di BKD Provinsi, tetapi pada rapat tersebut tidak menjelaskan mengenai waktu dan pelaksanaan testing CPNSD tahun 2009, namun lebih pada evaluasi CPNSD tahun 2008 dan gambaran umum rencana CPNSD 2009 ini.

Hanya saja, Menpan terutama semua pemerintah daerah yang menggelar testing CPNSD mengisyaratkan, pelaksanaan testing tidak akan lebih dari bulan November. Bahkan besar kemungkinan dilaksanakan akhir bulan Oktober 2009 ini.

Garut


Informasi adanya peluang bagi lulusan PAI di Pemkab Garut, diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Garut, H. Djadja Sudardja. Menurutnya, sekolah-sekolah di Kab. Garut masih membutuhkan tenaga PAI oleh karena itu Pemkab mengusulkan tenaga ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Hanya saja hasilnya belum kita ketahui sebab masih di pusat. Mudah-mudahan saja disetujui," jelasnya kemarin.


Sayangnya, lanjut Djadja, Pemkab tak bisa membuka peluang bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat terkait aturan yang mengharuskan tenaga PNS sekarang ini harus memiliki kompetensi.
"Oleh karena itu para lulusan SMA dan sederajat tak bisa mengikuti testing meskipun saat ini sedang mengabdikan dirinya menjadi tenaga sukwan," jelasnya.


Djadja menambahkan, sesuai panduan dari pusat, untuk menjadi guru SD pendidikannya paling rendah harus berijazah PGSD/D-2.”Meskipun cukup banyak guru Sukwan bukan berasal dari PGSD/D-2, mereka tak akan bisa diterima,” katanya.


Sementara di luar formasi tenaga guru SD, ungkap Djadja, persyaratan pendidikannya minimal harus mengantongi ijazah D-3. ”Hanya formasi bagi guru SD saja yang masih boleh menggunakan ijazah D-2 itu. Tapi jangan salah, justru sekarang ini tak sedikit para pelamar tenaga guru SD yang sudah berpendidikan Sarjana,” ujar Djadja.

Berkaitan dengan anggaran yang akan dialokasikan untuk pelaksanaan seleksi CPNS nanti, Plt Sekda Garut, H. Iman Alirachman, S.H, M.Si, menjelaskan, Pemkab Garut siap. ”Sesuai pengajuan dari BKD sendiri, sudah dianggarkan sebesar Rp 900 juta. Dari APBD murni Rp 3,00 juta, dan dari APBD perubahan Rp 6.00 juta,” tandas Iman.

Berdasarkan pantauan Priangan di lapangan, meski belum ada kepastian tentang jadwal pendaftaran, namun para calon pelamar CPNS sejak awal bulan lalu sudah mulai ramai mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostran) untuk mendapatkan kartu kuning dan pembuatan SKCK di Polres Garut.


(Source: Priangan Online)

0 komen:

Posting Komentar

Komentar boleh bebas namun sopan..