Jumat, 05 November 2010

Abu Vulkanik Merapi mencapai Garut

Wow....

pagi tadi pada ribut anak-anak bilang kalau ada hujan abu, saya pikir hujan abu dari Gunung Papandayan dan sontak saya lari untuk melihat Gunung Papandayan yang ternyata aman-aman saja.
Siang hari beberapa tetangga kembali ribut kalau abu tipis mengotori motor-motor yang diparkir. Saya penasaran apa betul ada hujan abu? akhirnya saya mengambil kertas HVS dan menyimpannya di luar. Saya kembali mengambil kertas tersebut 15 menit kemudian dan memang betul ada butiran-butiran halus berwarna hitam yang mana bila dipegang akan buyar. Saya termasuk yang punya "sedikit" asma dan jangan-jangan debu inilah yang membuat saya sedikit sesak. 
eksperimen kecil-kecilan hehehe menadah abu vulkanik Merapi
Sebetulnya abu vulkanik itu apa sih?


Abu atau debu vulkanik sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Nah yang berukuran halus ini bisa terbang ribuan kilometer contohnya abu Gunung Galunggung mencapai Australia pada tahun 1982 bahkan abu letusan Krakatau pada tahun 1883 mengitari bumi berhari-hari. Wiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

Katanya sih menurut situs berita vivanews bahwa  Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), paparan abu vulkanik juga sangat membahayakan orang yang menghirupnya seperti mengakibatkan gangguan pernapasan. 

Berdasar paparan WHO saat terjadi letusan Gunung Eyjafjallajökull di Islandia lalu, abu vulkanik gunung berapi umumnya terdiri dari partikel fragmen batuan halus, mineral, dan kaca dengan karakter keras, kasar, korosif dan tidak larut dalam air. 
Abu vulkanik keluar dari gunung yang namanya susah banget buat ditulis T.T yuppp Gunung Eyjafjallajökull (image: wikipedia)

Partikel abu sangat kecil sehingga mudah tertiup angin hingga ribuan kilometer. Yang paling berpotensi merusak tubuh adalah partikel abu terkecil yang mencapai kurang dari 1/100 milimeter. Ini berbahaya karena mudah menembus masker kain dan masuk ke paru-paru. 

Seseorang dengan bronkhitis, emfisema dan asma disarankan mengurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu vulkanik bisa memperparah gangguan kesehatan. Nah, lho buat yang punya penyakit ini harus hati-hati dan lebih baik pake masker saja.

Oh ya, di sebuah berita (lupa TV mana >,<) abu vulkanik juga mengandung silika tajam yang amat berbahaya bagi tubuh manusia. Silika adalah bahan pembuat gelas dan bayangkan kalau abu vulkanik ini terdiri dari beling-beling kaca silika mikroskopik yang bila terhirup akan menempel di alat pernafasan serta mengurangi daya kembang-kempis paru-paru, serta merusak mata kita.

Kebayang penduduk yang tinggal di Merapi, menghirup abu merapi yang amat pekat dan katanya masker sangat langka. Di TVone ada cara alternatif katanya dengan memakai handuk atau kain yang dikira cukup tebal dan rapat untuk menyaring debu. Namun, handuk atau kain ini kita celupkan diair dan diperas sampai airnya tidak menetes lagi tujuannya mungkin air dapat menempelkan debu-debu mikroskopik yang lolos dari serat kain.

Hmmm jadi inget Wasior, Mentawai, Merapi....
Sedih...
Tabah dan optimis saudara-saudaraku...






0 komen:

Posting Komentar

Komentar boleh bebas namun sopan..