Selasa, 20 Juli 2010

Mahasiswa Jurusan PPKn di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahun (STKIP) Garut Tewas oleh Tembakan Pistol



Herman mahasiswa berumur 23 tahun jurusan PPKN di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahun (STKIP) Garut diduga tewas akibat ditembak di bagian kepala. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa almarhum tidak sengaja menembakkan pistolnya ketika sedang bermain pistol, menurut harian Tribun Jabar korban diduga tewas ditembak, berikut beritanya:



Menurut paman korban, Agus Aceng, keponakannya tersebut diduga ditembak orang tak dikenal di Kampung Cireungit Desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul, sekitar pukul 18.30. Namun, ia mengakui baru mengetahui kejadian tersebut setengah jam kemudian.

Agus mengaku mengatahui peristiwa yang menimpa keponakannya tersebut dari teman korban yang bernama Sofyan. Menurut Agus, saat itu, Sofyan tidak memberitahukan jika Herman tertembak.

"Saat itu, Sofyan menelpon saya dan memberitahu jika keponakan saya kecelakaan. Dia tidak memberitahu kenapa," kata Agus saat ditemui di RSUD dr Slamet Garut, semalam.

Menurut pengakuan Sofyan, kata Agus, keponakannya mengalami kecelakaan di daerah Samarang. Korban kemudian dibawa ke klinik terdekat di wilayah tersebut. Namun karena lukanya sangat parah, korban kemudian dibawa ke RSUD dr Slamet Garut.

Beberapa saat setelah diberitahu Sofyan dirinya mengaku langsung berangkat ke Rumah Sakit. Namun ketika dirinya tiba di RSUD Garut, lanjut Agus, keponakannya tersebut sudah dalam keadaan meninggal.

Sofyan kata Agus, adalah teman korban yang juga seorang anggota kepolisian di Polsek Pakenkeng. Ditambahkan Agus, keponakannya tersebut juga berasal dari Kampung Cipayung Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng.

Setelah melihat jenazah keponakannya, Agus menduga jika keponakannya tersebut bukan tewas akibat kecelakaan, melainkan karena penyebab lain. Ia menduga, Herman menjadi korban penembakan.

"Saya melihat luka di kepalanya bukan karena kecelakaan biasa. Saya lihat ada lubang menganga di dahi sebelah kanan. Seperti bekas peluru," jelas Agus yang juga anggota DPRD Kabupaten Garut ini.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Oon Suhendar saat ditemui di RSUD dr Slamet enggan berkomentar mengenai peristiwa tersebut termasuk motifnya.

"Nanti saja ya," ujar Oon singkat.

Sumber: http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/26131/mahasiswa-stkip-diduga-tewas-ditembak

Haduh, aya-aya wae... semoga ada perkembangan baru deh, kalau memang ditembak mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap ya, kebetulan STKIP Garut merupakan tempat kuliah adik saya, heboh juga berita ini... Turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan.

Dampak Buruk Blackberry

Punya BB? Memiliki telepon seluler pintar semacam Blackberry memang menyenangkan. Tak hanya menghibur, tapi juga bermanfaat untuk pekerjaan. Tak heran jika jumlah penggunanya terus meningkat di seluruh dunia.



Namun, di balik nilai positif yang ditawarkan, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya.



1. Membuat ketagihan

Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.



2. Mengganggu tidur

Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur. Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk.



Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.



Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.



3. Memicu cemas

Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.



Studi yang dilakukan MIT's Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.



4. Melemahkan otak

Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.



"Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat," kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore.



Untuk itu, ia menyarankan para pengguna Blackberry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. "Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali," kata Goodman. "Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering Blackberry.".



Sumber: suaramedia.com

Kamis, 15 Juli 2010

Enterpreneurship Dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan adalah kebutuhan tiap manusia, dalam masa perang pun pendidikan akan tetap hidup dan tidak akan pernah mati. Oleh karena itu, pendidikan menjadi sebuah hak asasi manusia yang dilindungi Undang – Undang Dasar no 28 C yang berbunyi :

  1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Karena pendidikan itu layaknya sembako yang tidak akan pernah redup keberadaanya, beberapa tokoh jeli untuk memanfaatkan peluang untuk berbisnis sembari meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Siapa saja mereka? Berikut 3 tokoh penguasa franchise lembaga bimbingan belajar di Indonesia (dikutip dari http://mathematicsedu.blogspot.com/2009/01/profil-pengusaha-yang-sukses-dalam.html)


Purdi E. Chandra





Dilahirkan di Lampung pada tanggal 9 September 1959, Purdi muda memulai berbisnis saat mendirikan lembaga pendidikan tes Primagama pada 10 Maret 1982. Dengan jatuh bangun Purdi menjalankan Primagama dari semula satu outlet dengan hanya dua murid menjadi ratusan outlet dengan ratusan ribu murid pertahunnya. Bahkan kini Primagama sudah menjadi holding company yang membawahi lebih dari 20 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.



Untuk menjadi seorang entrepreneur sejati, tidak perlu IP tinggi, ijazah, apalagi modal uang. "Saat yang tepat itu justru saat kita tidak punya apa-apa. Pakai ilmu street smart saja," ungkap Purdi E. Chandra, Direktur Utama Yayasan Primagama. Menurutnya, kemampuan otak kanan yang kreatif dan inovatif saja sudah memadai. Banyak orang ragu berbisnis cuma gara-gara terlalu pintar. Sebaliknya, orang yang oleh guru-guru formal dianggap bodoh karena nilainya jelek, justru melejit jadi wirausahawan sukses. "Masalahnya jika orang terlalu tahu risikonya, terlalu banyak berhitung, dia malah tidak akan berani buka usaha," tambah 'konglomerat bimbingan tes' ini. Purdi memang jadi model wirausahawan 'jalanan' plus modal nekad. Ia tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp300 ribu ia mendirikan Primagama.



Bob Foster








mendirikan Ganesha Operation di Kota Bandung pada tanggal 1 Mei 1984 di tengah-tengah persaingan yang tajam dalam industri bimbingan belajar. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat keuletan dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, kini Ganesha Operation telah tumbuh bagai remaja tambun dengan puluhan outlet yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.



Latar belakang pendirian lembaga ini adalah adanya mata rantai yang terputus dari link informasi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan dunia Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Posisi inilah yang diisi oleh Ganesha Operation untuk berfungsi sebagai jembatan dunia SLTA terhadap dunia PTN mengenai informasi jurusan PTN (prospek dan tingkat persaingannya), pemberian materi pelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup bahan uji seleksi penerimaan mahasiswa baru dan pemberian metode-metode inovatif dan kreatif menyelesaikan soal-soal tes masuk PTN sehingga membantu para siswa lulusan SLTA memenuhi keinginan mereka memasuki PTN.



Perkembangan Ganesha Operation dapat dikatakan sangat spektakuler. Hal ini karena lembaga ini menerapkan manajemen modern dengan prinsip-prinsip bisnis tetapi tetap menjunjung tinggi nilai etika pendidikan. Ganesha Operation menerapkan market driven strategy yang berorientasi pada kepuasan siswa (student satisfaction) melalui pelayanan yang unggul (service excellence).



Sony Sugema






dilahirkan di Bandung pada tanggal 9 September 1965. Setelah menamatkan sekolah di SMA Negeri 3 Bandung sebeliau selanjutnya melanjutkan studinya di Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung. Pengalaman wirausaha dimulai tahun 1990 dengan mendirikan Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College di Bandung. Kini Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College dikembangkan dengan menggunakan metode wiralaba dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.



Menurut Sony Sugema bicara tentang bisnis bukan hanya berbicara tentang angka, tentang prediksi pasar, tentang clash flow, tetek bengek analisis kelayakan sebuah bisnis, cara memperoleh ijin usaha, koneksi, kolusi, networking, dan hari baik atau kurang baik atau perhitungan tentang hal itu.. Bicara bisnis adalah bicara soal mental, mental yang berani untuk bermimpi, bekerja keras, dan ingin belajar tanpa batas dan itulah yang membuat bisnis tetap eksis dan tumbuh.



Masing-masing ketiga pengusaha di atas memiliki karakteristik yang sangat berbeda: Purdi E. Candra dengan gaya nekatnya, Bob Foster dengan manajemen modern, serta Sony Sugema dengan mental usahanya. Perbedaan itu sangatlah wajar dalam dunia bisnis. Yang sama dalam ketiganya adalah semangat serta kerjakerasnya. Oleh karena itu, saya serahkan sepenuhnya kepada pembaca untuk meniru gaya mana yang cocok untuk ditiru dalam menjalankan usaha di bidang pendidikan dan yang terpenting jangan ragu-ragu dalam berusaha dan selalu optimis.





Pustaka:



-------. 2002. Sejarah Singkat Ganesha Operation. http://www.Ganesha Operation.com/The King of the Fastest Solution.mht.



-------. 2008. Sony Sugema. http://www. BukaBuku.com/Toko Buku Online/Author's Profile Sony Sugema.mht.



-------. 2008. Purdi E. Chandra. http://www. BukaBuku.com/Toko Buku Online/Author's Profile Purdi E/Chandra.mht.



Chandra, Purdi E. 2005. Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah. Http://www.Pembelajar.Com.Purdi E/Chandra Kalau Ingin Kaya Ngapain Sekolah/Wawancara.mht


Kamis, 08 Juli 2010

Selamat Tinggal Three Unlimited, Selamat datang Smart EVDO :D

Setelah menikmati internet three yang mewah, kini Three menampakkan tanda-tanda kehilangan keperkasaanya. Yup, Three memutukan untuk memberikan fair usage atau quota 6GB/ bulan. Kecepatan akan bertambah lagi jika kita ngisi 50rb, kalau dihitung2 dengan sistem ini anda akan dapat 18 GB/ bulan. Kecepatan akan menurun menjadi 64 kbps apabila fair usage habis.
Tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, ternyata oh ternyata sinyal HSDPA di kampung saya kok menghilang??? lhoooo ?? bagaimana ini?? mau nanya ke CS juga ga mungkin mendapat jawaban pasti soalnya CS three tidak tahu menahu kalau di Garut telah dipasang BTS HSDPA. 
KEputusan untuk hengkang dari three unlimited berlanjut dengan sistem quota yang baru. Dengan paket termurah 25ribu anda bakal dapat fair usage 500mb/ bulan dan kecepatan turun menjadi 64 kbps bila fair usage abis. 
Sebenernya saya ga hengkang-hengkang amat dari 3. Tapi saya bermaksud untuk membeli paket murah itu, untuk sekadar browsing di HP. Nah untuk donlot saya mau coba SMARTFREN... ada yang lucu, gemes bikin marah waktu beli Modem ini.
Berawal dari banyaknya forum yang mengembor-gemborkan keperkasaan Motorola Q 8 CDMA, dengan harga hanya sekitar 850ribuan maka anda dapat Smartphone non-toucscreen dengan OS Windows Mobile 5, Bluetooth, infrared, kamera 1,3 MP, qwerty keypad dan jaringan CDMA EVDO REV.0. Katanya sih EVDO Rev. 0 ini kecepatana hanya 2 mbps, kalau Rev.A Max 3,1 mbps. Nah ngubek-ngubek salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Bandung, sangat sulit menemukan smartphone ini, maklumlah sudah tidak diproduksi lagi. Setelah 2 jam keliling akhirnya saya menemukan di sebuah pojokan yang menjual smart serenade secondhand ehh secondhand alias bekas. Bodinya mulus seperti Miss World, warna silver namun tidak ada roh didalamnya alias smartphone ini belum disuntik. Si mas-mas ganteng jutek itu menawarkan harga 800rb, setelah saling banting, saling jambak dan saling tampar ternyata si mas-mas jutek tapi ga ganteng lagi itu tetep keukeuh mantengin harga 800rb. Dengan percaya diri si mas bersabda "Silahkan cari aja mas di tempat lain, pasti ga ada koq". Saya pun melenggang pergi dengan muka sembab mau menangis karena diusir dengan tangan kosong tanpa membawa smartphone tersebut. 
Pergilah saya mengadu ke Galeri smart, kalaulah smartphone MotoQ 8 itu bisa disuntik disana maka saya akan ambil lagi dari mas-mas jutek yang udah ga ganteng itu (pelit sihhhh, turun harga dikit aja ga mau, malah ngusir :'(). Owh ternyata di Galeri smart yang mojok di bawah eskalator rindang itu harus ngantri pake nomor antrian. Disana terpampang sebuah monitor untuk ambil nomor antrian, berhubung saya lahir di daerah perbukitan nan indah yang tidak banyak teknologi hadir, maka saya kebingungan memencet tombol, di bawah layar hanya ada tombol menu kemudian > (next kali yeee) < (previous kali yak :p) trus bulatan dengan tanduk diatasnya (ga inget kalau itu simbol on/off :p). Dengan PD sayapun memencet tombol dengan simbol bulat bertanduk (apa tuwwhhh) alhasil monitor itupun mati :)....
Si mbak yang sedang sibuk melayani pelanggan pun melototin saya sampai saya nangis darah, kemudian sayapun segera ngibrit dari tempat itu.
Setelah makan-makan, waktu menunjukkan pukul 15:30, sayapun mencoba WIFI SMART di Cafetaria atas, wow lumayan lemot ya =)) sekitar 20 kBps-an 
Nah, kembali ke Galeri smart, saya memutuskan untuk membeli smartfren usb modem. Sebetulnya tertarik juga dengan HP yang dibundling Smart, cuman kalau internetan dengan HP kurang reliable dan cepat rusak. Sayapun dengan sok kenal nanya ke anak SMA yang sedang sumringah baru beli Smartfren USB modem. Si Ganteng:"Eh Dek, disini bisa nginject ga sih?"
Si adek SMA:"Nggak tau kak, bisa kali"
Si Ganteng:"Eh itu modem berapaan kalo udah sama pajak?"
Si Adek:"920rb Kak, (nah ini yang kurang saya denger "920rb, saya fikir 970rb.. budeggggggggggggg ganteng2 kok budek ya saya T.T)
akhirnya dengan penjelasan beribet saya  ditawari USB modem  EVDO ZTE AC2726i dimana modem ini memakai sistem RUIM, sang Sales menawarkan harga 970rb saya fikir "Owh harga asli 888.000+88.000 (ppn) jadi 976.000 hmmm akhirnya saya beli.

Yang bikin ngenes adalah pas saya cek harga di forum-forum koq hanya 860.000 yak :s astaga ditipu saya, lihat notanya juga bukan dari galeri smart, pantesan itu sales pakai seragam yang beda dengan mbak-mbak cantik yang jadi Customer Service di Smart Galeri T________T

Yup, ini semua jadi pelajaran juga sih bahwa kalau ingin membeli barang harus teliti, jangan terburu-buru, mencari informasi harga dan kualitas di forum-forum dan terakhir kalau ingin membeli barang tertier seperti ini uangnya musti dingin jangan uang kepepet wkwkwkwk (emang internet kebutuhan tertier ya? kayaknya primer aya sekarang mah :) )
Baiklah, smart modem sudah saya beli tinggal kita test, apakah benar kecepatannya sesuai dengan iklan? ;)